Rias Pengantin Adat Jawa atau biasa disebut Paes – Pernikahan merupakan momen paling istimewa dalam hidup dua insan yang saling mencintai. Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan budaya yang berbeda dalam merayakan pernikahan.

Salah satu tradisi yang mempesona adalah rias pengantin adat Jawa. Rias pengantin Jawa tidak hanya menonjolkan kecantikan dan keanggunan pengantin, tetapi juga menggambarkan nilai-nilai adat dan kearifan lokal yang kaya akan makna.

Rias Pengantin Adat Jawa Solo

Tata Rias Paes Ageng: Kesenian Tradisional yang Memesona

Tata rias paes ageng adalah nama lain untuk rias pengantin adat Jawa. Tata rias ini mengutamakan keanggunan dan kehalusan tata rias wajah. Salah satu ciri khas dari tata rias paes ageng adalah penggunaan kain dodot yang melingkar dibawah dagu pengantin, menambah kesan “ayu” atau anggun pada wajahnya.

Dalam tata rias paes ageng, riasan wajah pengantin ditonjolkan dengan penggunaan warna-warna lembut yang memberikan efek natural. Bagian mata menjadi sorotan utama dalam tata rias ini. Mata akan dihias dengan warna eyeshadow yang cocok dengan tema busana dan aksesoris yang dikenakan. Eyeliner dan maskara akan memberikan sentuhan dramatis pada mata pengantin.

Rias Pengantin Adat Jawa Berjilbab (Hijab Style)

Menyatukan tradisi dan gaya hijab Modern, merupakan salah satu variasi dari rias pengantin Jawa dapat dikolaborasikan dengan hijab alias berjilbab. Dalam perayaan pernikahan adat Jawa, rias pengantin berjilbab atau sering disebut “hijab style” menjadi pilihan bagi pengantin wanita yang ingin tampil anggun dengan menutup auratnya. Rias pengantin adat Jawa berjilbab menggabungkan sentuhan modern dengan nuansa tradisional yang tetap terjaga, namun tetap menjaga norma-norma agama atau keyakinan.

Tak hanya elegan, rias pengantin Jawa berjilbab atau paes ageng juga berhasil menyatu dengan tren modern. Saat ini, banyak makeup artist profesional yang mengkreasikan riasan dengan hijab modern. Mereka menghadirkan riasan yang cantik dan anggun dengan sentuhan kekinian yang tetap menghormati nilai-nilai tradisi.

Baca juga: Rias Pengantin Murah

Kini, ada banyak variasi rias pengantin Jawa yang bersifat nggak hanya dalam paes ageng. Ada variasi tata rias yang disesuaikan dengan tema pernikahan, selera, dan kepribadian masing-masing pengantin. Salah satunya adalah rias pengantin Solo yang memperkuat elemen tradisional dengan sedikit sentuhan modern.

Sanggul Pengantin Sebagai Mahkota Keanggunan

Tidak lengkap rasanya membicarakan tata rias pengantin Jawa tanpa menyebutkan sanggul pengantin. Sanggul ini adalah salah satu elemen penting dalam tatanan rambut pengantin adat Jawa. Sanggul pengantin Jawa biasanya didekorasi dengan indah menggunakan bunga, manik-manik, atau hiasan lainnya.

Di kota Solo khususnya, terdapat variasi sanggul yang disebut “sanggul basahan”. Sanggul basahan ini memiliki bentuk khusus yang elegan dan indah. Sanggul basahan ini seringkali digunakan dalam rias pengantin Solo asli yang mengikuti tradisi lama.

Pengaplikasian Lipstik Merona

Tata rias paes ageng tidak hanya fokus pada mata dan rambut, tetapi juga pada bibir pengantin. Penggunaan lipstik berwarna lembut memberikan kesan cerah dan segar pada wajah pengantin. Warna lipstik biasanya dipilih agar sesuai dengan tema busana dan aksesoris adat Jawa yang dikenakan.

Penerapatan Busana Adat Dengan Balutan Kebaya

Busana pengantin Jawa yang dipakai oleh pengantin wanita disebut “kebaya”. Kebaya adat Jawa memiliki ciri khas kain batik atau songket yang indah, seringkali didekorasi dengan bordir halus. Bagian atas kebaya yang berlengan panjang dan bawahan berupa kain sarung menambah kesan anggun pada pengantin.

Sementara itu, pengantin pria mengenakan busana “beskap” atau “blangkon”. Beskap merupakan atasan pria yang elegan, sementara blangkon adalah penutup kepala khas Jawa. Kedua mempelai yang mengenakan busana adat Jawa ini akan terlihat selaras dan indah pada hari pernikahan mereka.

Aksesoris Adat Jawa yang Mempercantik Penampilan

Aksesoris memainkan peran penting dalam tata rias pengantin Jawa. Pemilihan aksesoris yang tepat akan memperindah penampilan pengantin. Beberapa aksesoris adat Jawa yang sering digunakan adalah gelang, kalung, anting-anting, serta cunduk mentul. Cunduk mentul adalah aksesoris kepala pengantin yang terbuat dari emas atau perak, memberikan sentuhan elegan pada sang pengantin.

Perpaduan Keanggunan dan Warisan Budaya

Rias pengantin Solo tidak hanya mengutamakan keanggunan, tetapi juga mempertahankan alur paes yang telah diwariskan dari nenek moyang. Tata rias ini dilakukan secara hati-hati dan detail untuk menciptakan tampilan yang memukau.

Salah satu hal unik dalam tata rias paes ageng adalah penitis. Penitis adalah hiasan di dahi pengantin yang berfungsi sebagai tanda kecantikan, keanggunan, dan kesucian. Penitis dipasang oleh tukang penitis yang terampil, dan prosesnya harus dilakukan dengan teliti agar memberikan kesan yang sempurna.

Keistimewaan Kain Dodot dalam Rias Pengantin Jawa

Tidak hanya tata rias wajah dan sanggul yang mendapat perhatian khusus dalam rias pengantin Jawa, tetapi juga kain dodot. Kain dodot adalah kain khusus yang digunakan sebagai penutup kepala pengantin wanita. Kain ini memainkan peran penting dalam tatanan rambut dan tata busana pengantin wanita.

Dalam rias pengantin adat Jawa berjilbab, kain dodot dilingkarkan di bawah dagu pengantin wanita dan diikat dengan rapi sehingga memberikan kesan anggun dan mempercantik tampilan pengantin. Kain dodot ini biasanya memiliki motif batik yang indah, melambangkan kekayaan budaya Jawa.

Elemen Tradisional yang Tetap Dilestarikan

Dalam tata rias paes ageng, ada beberapa unsur tradisional yang tetap dilestarikan, seperti:

  1. Pengapit: Dalam penggunaannya, tata rias paes ageng akan melibatkan seorang pengapit yang merupakan teman dekat pengantin wanita. Pengapit ini akan membantu mengenakan kain dodot dan menghias rambut pengantin dengan sanggul basahan.
  2. Cunduk Mentul: Cunduk mentul adalah aksesoris kepala khas Jawa yang dikenakan oleh pengantin wanita. Cunduk mentul ini terbuat dari emas atau perak, menambah kesan elegan pada sang pengantin.
  3. Busana adat: Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, busana adat Jawa yang dipakai oleh kedua mempelai akan memperkuat nuansa tradisional dalam pernikahan.
  4. Riasan wajah: Warna-warna lembut yang digunakan dalam tata rias paes ageng tetap mempertahankan ciri khas riasan Jawa yang anggun.

Meskipun ada sentuhan modern dalam rias pengantin Jawa hijab modern, nilai-nilai adat dan budaya tetap terjaga dan dihormati. Dengan demikian, rias pengantin Jawa tetap menjadi salah satu pilihan favorit bagi para calon pengantin yang ingin merayakan pernikahan dengan anggun dan penuh makna.

Tidak heran jika rias pengantin Jawa tetap menjadi pilihan yang populer bagi banyak pasangan di Indonesia. Keanggunan tradisi yang dihiasi dengan sentuhan modern membuat pernikahan semakin berkesan dan berharga. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan lebih tentang keindahan dan makna di balik rias pengantin Jawa.